Anak Sering Lupa Tugas Sekolah? Begini Cara Melatih Ingatan dan Tanggung Jawabnya Tanpa Marah

Anak Sering Lupa Tugas Sekolah Begini Cara Melatih Ingatan dan Tanggung Jawabnya Tanpa Marah

1. Lupa Itu Bukan Bandel, Tapi Tanda Otaknya Sedang Belajar

Kamu mungkin pernah merasakan momen seperti ini:
Sudah diingatkan berkali-kali, tapi anak tetap lupa bawa buku PR, lupa naruh pensil, atau lupa besok ada tugas menggambar.

Rasanya ingin marah, tapi di sisi lain kamu juga tahu… anakmu belum sepenuhnya paham tanggung jawabnya.

Tenang, itu wajar banget. Di usia 6–10 tahun, otak anak sedang berkembang pesat. Bagian otak yang mengatur memori kerja dan perencanaan (prefrontal cortex) masih terus dilatih.
Artinya, lupa bukan tanda malas — tapi tanda bahwa otaknya sedang belajar mengatur informasi.


2. Mengapa Marah Justru Membuat Anak Makin Lupa

Saat orang tua marah karena anak lupa, otak anak memproduksi hormon stres (kortisol).
Hormon ini menekan kemampuan berpikir logis dan daya ingat jangka pendek. Jadi makin sering dimarahi, makin susah mereka fokus dan mengingat sesuatu.

Yang mereka ingat malah:

“Aku bikin mama marah.”
bukan
“Aku harus menyiapkan buku besok.”

Untuk anak, emosi negatif seperti takut dan cemas bisa menutup jalur belajar yang seharusnya terbuka. Maka, pendekatan yang lembut dan visual lebih efektif untuk menumbuhkan tanggung jawab.


3. Cara NLP untuk Membantu Anak Mengingat Tugasnya

Dalam pola NLP (Neuro Linguistic Programming), anak lebih mudah mengingat sesuatu bila melibatkan visual, bahasa positif, dan pengalaman nyata.
Kamu bisa coba langkah-langkah ini:

  • Gunakan kata positif.
    Daripada “Jangan lupa buku PR,” coba ubah jadi “Besok bawa buku PR, ya, biar kamu bisa tunjukin hasil bagusnya ke Bu Guru!”
  • Gunakan asosiasi visual.
    Misalnya, tempelkan gambar buku di planner anak setiap kali ada PR yang harus dibawa.
  • Gunakan pengulangan yang lembut.
    Anak butuh 3–5 kali pengulangan untuk membentuk kebiasaan baru, jadi sabar dan konsisten itu kuncinya.

4. Peran Visual Planner dalam Melatih Ingatan Anak

Salah satu cara paling efektif untuk membantu anak mengingat kegiatan hariannya adalah membuat jadwal visual yang menarik.

Planner seperti Little Planner dirancang khusus agar anak bisa:

  • Menulis sendiri tugas-tugas kecilnya setiap hari.
  • Melihat urutan kegiatan dengan warna dan simbol lucu.
  • Menandai kegiatan yang sudah dilakukan (membangun rasa prestasi kecil).

Ketika anak menuliskan sendiri apa yang harus dilakukan, proses ini memperkuat memori motorik dan visualnya.
Hasilnya? Mereka lebih mudah mengingat karena otak mereka ikut terlibat aktif dalam prosesnya.


5. Bangun Rutinitas Malam Sebelum Tidur

Salah satu cara terbaik untuk melatih anak mengingat tanggung jawab adalah dengan “ritual cek planner” setiap malam.
Caranya sederhana:

  1. Ajak anak buka halaman planner hari ini.
  2. Tanyakan: “Tugas apa yang sudah kamu selesaikan?”
  3. Beri pujian kecil untuk setiap hal yang dilakukan tanpa diingatkan.
  4. Lalu lihat bersama rencana untuk besok.

Rutinitas kecil seperti ini membangun self-awareness — anak belajar mengevaluasi dirinya sendiri tanpa tekanan.


6. Saat Anak Gagal, Gunakan Bahasa yang Membangun

Kadang, meskipun sudah berusaha, anak masih saja lupa.
Tugas tertinggal, buku ketinggalan, atau lupa bawa bekal ke sekolah.

Daripada fokus ke kesalahannya, arahkan pada pembelajaran di baliknya.
Contoh:

“Kamu lupa bawa tugas, ya? Gimana caranya biar besok kamu ingat? Yuk, kita cari solusinya bareng.”

Dengan begitu, anak belajar berpikir solusi, bukan sekadar merasa bersalah.

Dan yang menarik, ketika anak ikut menyusun solusi sendiri (misal: menulis di planner, menyiapkan tas malam sebelumnya), peluang mereka mengingatnya jauh lebih besar.


7. Little Planner: Teman Latihan Ingatan yang Menyenangkan

Beda dari planner biasa, Little Planner dibuat dengan konsep psikologi anak:

  • Setiap halaman berisi ruang visual untuk aktivitas harian yang bisa diisi warna dan simbol lucu.
  • Ada kolom kecil untuk catatan prestasi hari itu — supaya anak merasa dihargai.
  • Dilengkapi stiker motivasi yang bisa ditempel saat mereka berhasil menyelesaikan tugas.

Selain melatih ingatan, planner ini menumbuhkan rasa tanggung jawab dengan cara yang positif dan menyenangkan.


8. Jadikan Prosesnya Seru, Bukan Sekadar Kewajiban

Anak tidak suka disuruh berulang-ulang, tapi mereka suka bermain dan merasa penting.
Gunakan pendekatan yang seru, misalnya:

  • Jadikan sesi malam sebagai “waktu detektif tugas.”
  • Gunakan spidol warna-warni saat menulis jadwal.
  • Buat permainan kecil: siapa yang paling rajin menandai kegiatannya minggu ini dapat hadiah spesial (seperti memilih menu sarapan).

Pendekatan bermain seperti ini memperkuat memori emosional positif, yang membuat kebiasaan baru lebih mudah terbentuk.


9. Penutup: Ingatan Anak Akan Kuat Jika Disertai Emosi Positif

Kamu nggak butuh marah untuk membuat anak lebih ingat.
Yang kamu butuh hanyalah konsistensi, kelembutan, dan sistem visual yang menyenangkan.

Dengan Little Planner, kamu membantu anak:

  • Melatih memori harian lewat rutinitas yang jelas.
  • Membangun rasa tanggung jawab tanpa paksaan.
  • Menyimpan pengalaman positif setiap kali ia berhasil mengingat sesuatu sendiri.

💛 Yuk, bantu anak mengingat dengan cara yang lebih lembut dan bermakna.
Kamu bisa mulai sekarang lewat
kliklaman.com/little-planner.
Karena setiap hal kecil yang diingat hari ini, akan jadi bekal besar untuk masa depannya nanti.


  • cara melatih anak agar tidak mudah lupa
  • planner anak untuk tugas sekolah
  • melatih tanggung jawab anak tanpa marah
  • tips anak fokus dan disiplin
  • parenting lembut agar anak ingat tugasnya

 

Tidak ada komentar untuk "Anak Sering Lupa Tugas Sekolah? Begini Cara Melatih Ingatan dan Tanggung Jawabnya Tanpa Marah"